Kamis, 11 Juni 2015

Selamat Datang di Media Pembelajaran Biologi

Materi Sistem Peredaran Darah


Standar Kompetensi
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang  terjadi serta implikasinya pada Saling temas.

Kompetensi Dasar
3.2 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah.

 Indikator
 1.Menyebutkan komponen darah, plasma dan sel-sel darah.
 2.Mendeskripsikan fungsi darah.
 3.Mendeskripsikan struktur jantung.
 4.Mendeskripsikan fungsi dari struktur jantung.
 5.Mendeskripsikan mekanisme peredaran darah.
 6.Membedakan mekanisme peredaran darah besar dan peredaran darah kecil.
 7.Mengenal berbagai kelainan/penyakit pada sistem peredaran darah.
 8.Menjelaskan upaya menghindari / rehabilitasi kelainan / penyakit pada sistem peredaran

    darah. 

Materi 1
Darah



Setiap saat, dalam tubuh manusia terjadi proses sirkulasi  berbagai macam zat yang dibutuhkan tubuh. Diperlukan media pengantar dan alat-alat yang turut berperan dalam sirkulasi untuk melakukan proses ini. Media dan alat-alat ini bekerja bersama-sama membentuk suatu sistem yang dikenal dengan sistem sirkulasi darah. Media yang berperan mengedarkan zat-zat penting ke seluruh tubuh ini adalah darah.

Darah merupakan suspensi berwarna merah yang terdapat dalam pembuluh darah. Warna merah ini dapat berubah-ubah, kadang-kadang berwarna merah tua dan kadang-kadang berwarna merah muda. Hal ini tergantung pada kadar oksigen dan karbon dioksida yang terkandung di dalamnya. Dalam tubuh manusia mengalir sekitar 6 liter darah. Darah manusia terdiri dari dua komponen, yaitu sel-sel darah dan plasma darah atau cairan darah.




Materi 2
Jantung

Jantung terletak dalam rongga dada. Ukuran jantung sebesar genggaman tangan pemiliknya dengan berat sekitar 300 gram. Jantung dalam sistem sirkulasi berfungsi sebagai alat pemompa darah. Jantung tersusun atas otot jantung (miokardium). Bagian jantung luar dilapisi oleh selaput jantung (perikardium). Perikardium terdiri dari 2 lapisan. Lapisan luar disebut lamina panistalis dan lapisan dalam yang menempel pada dinding jantung disebut lamina viseralis. Di antara kedua lapisan tersebut terdapat ruangan kavum perikardii yang berisi cairan perikardii. Cairan ini berfungsi untuk menahan gesekan. Bagian dalam jantung dilapisi Endokardium. Jantung mempunyai empat ruangan, yaitu atrium sinister (serambi kiri), atrium dexter (serambi kanan), ventrikel sinister (bilik kiri), dan ventrikel dexter (bilik kanan). Antarsisi kiri dan kanan jantung dipisahkan oleh septum (sekat) yang berupa otot yang padat.
Atrium merupakan ruangan jantung tempat masuknya darah dari pembuluh balik (vena). Antara atrium kiri dan ventrikel kiri terdapat katup valvula bikuspidalis (katup berdaun dua). Katup ini berfungsi mencegah darah dalam ventrikel kiri agar tidak mengalir kembali ke atrium kiri saat jantung berkontraksi.  
Ventrikel mempunyai otot lebih tebal dari pada atrium, keadaan ini disebabkan ventrikel berfungsi memompa darah keluar jantung. Antara atrium kanan dengan ventrikel kanan terdapat katup valvula trikuspidalis (katup berdaun tiga). Katup ini berfungsi mencegah darah dalam ventrikel kanan agar tidak mengalir kembali ke atrium saat jantung berkontraksi. Jantung terus-menerus memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Jantung memompa darah dengan cara berkontraksi sehingga jantung dapat mengembang dan mengempis.

Kontraksi jantung ini menimbulkan denyutan yang dapat dirasakan pada pembuluh nadi di beberapa tempat. Frekuensi denyut nadi dapat diukur untuk mengetahui tingkat kesehatan jantung seseorang. Saat berkontraksi, atrium dan ventrikel mengembang dan menguncup secara bergantian. Bila atrium mengembang, jantung mengisap darah dari seluruh tubuh melalui pembuluh balik (vena kava superior dan vena kava inferior). Darah yang diisap ini masuk ke atrium kanan dan darah dari vena pulmonalis yang kaya oksigen masuk ke atrium kiri.

Bila atrium menguncup maka ventrikel mengembang dan darah mengalir dari atrium ke ventrikel. Ventrikel merupakan bagian jantung yang berfungsi memompa darah meninggalkan Jantung.



Saat ventrikel menguncup dari ventrikel kiri, darah yang kaya oksigen dipompa ke seluruh bagian tubuh, sedangkan dari ventrikel kanan darah yang kaya CO2. Di pompa ke paru-paru. Setelah darah terpompa keluar, otot ventrikel mengendur dan mengalami relaksasi maksimum sehingga tekanan jantung sangat rendah. Peristiwa ini disebut diastole.

Saat darah masuk ke dalam ventrikel, rangsang melalui berkas His terputus dalam waktu kurang sepersepuluh detik. Keadaan ini digunakan oleh otot jantung untuk beristirahat. Setelah itu, otot ventrikel menguncup dan darah dalam jumlah banyak dipompa dari ventrikel ke pembuluh arteri pulmonalis serta aorta, keadaan ini membuat tekanan ruangan jantung menjadi maksimum. Peristiwa ini disebut sistole.


Jadi, sistole dan diastole merupakan tekanan darah karena jantung pada saat itu mengeluarkan dan memasukkan darah. Tekanan darah dapat diukur menggunakan tensimeter atau spigmomanometer. Tekanan darah orang dewasa normal sekitar 120/80 mmHg (milimeter air raksa). Nilai 120 menunjukkan tekanan sistole, sedangkan 80 menunjukkan tekanan diastole. Tekanan darah ini dapat digunakan sebagai indikasi kondisi kesehatan seseorang.


Pembuluh Darah
Selain alat pemompa, darah juga memerlukan pembuluh untuk dapat beredar ke seluruh tubuh. Pembuluh ini berbentuk bulat, dengan ukuran berbeda-beda, dan berdiameter antara 0,01 mm hingga 10 mm. Ada tiga macam pembuluh darah, yaitu arteri, vena, dan kapiler. Ketiga pembuluh darah tersebut selalu berhubungan satu dengan lainnya dan membentuk suatu sistem.

1)      Arteri (Pembuluh Nadi)
Arteri merupakan pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung. Arteri yang membawa darah dari bilik kiri menuju seluruh tubuh disebut aorta. Sementara itu, pembuluh yang membawa darah dari bilik kanan menuju paru-paru disebut arteri pulmonalis. Arteri mengandung darah kaya oksigen, kecuali arteri pulmonalis mengandung darah kaya karbon dioksida. Arteri bercabang-cabang membentuk cabang lebih kecil yang disebut arteriole. Arteriole ini membentuk cabang-cabang lebih kecil dan ujung-ujungnya berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh. Cabangcabang ini disebut kapiler.
2)      Vena (Pembuluh Balik)
Vena merupakan pembuluh yang membawa darah ke jantung. Vena bercabang-cabang membentuk venula. Venula membentuk cabang-cabang lebih kecil yang disebut kapiler. Vena yang berhubungan langsung dengan jantung atau paru-paru dikenal dengan vena kava. Vena mengandung banyak darah kaya karbon dioksida, kecuali vena pulmonalis mengandung banyak oksigen. Vena merupakan pembuluh berdinding lebih tipis, kurang elastis, dan lubang pembuluh lebih besar daripada arteri. Pembuluh ini mempunyai beberapa katup untuk mencegah agar darah tidak berbalik arah.
3)      Kapiler
Kapiler merupakan pembuluh darah berukuran kecil sebagai perpanjangan arteri dan vena. Dinding sel pembuluh ini bersifat permeabel sehingga cairan tubuh dan zat-zat terlarut dapat keluar masuk melalui dinding selnya. Selain itu, juga terjadi pertukaran oksigen, karbon dioksida, zat-zat makanan, serta hasil-hasil ekskresi dengan jaringan yang ada di sekeliling kapiler. Beberapa pembuluh kapiler mempunyai lubang berukuran sempit sehingga sel darah merah dapat rusak jika melewatinya. Diameter pembuluh ini dapat berubah-ubah. Kapiler dapat menyempit karena pengaruh  temperatur lingkungan yang rendah dan membesar bila ada pengaruh temperatur lingkungan yang tinggi serta bahan kimia, seperti histamin. Meskipun ukuran arteriole dan kapiler lebih kecil dibandingkan dengan arteri dan vena, tetapi jumlah volume darah secara keseluruhan lebih besar di arteriole dan kapiler. Volume darah di dalam kapiler 800 kali volume darah di dalam arteri dan vena.

 

Materi 3
Perbedaan Peredaran Darah Kecil dan Peredaran Darah Besar

Peredaran darah pada manusia secara keseluruhan dapat dibedakan menjadi peredaran darah kecil dan peredaran darah besar. Peredaran daah kecil adalah peredaran darah dari jantung ke paru-paru kembali ke jantung. Secara ringkas peredaran darah kecil adalah darah dari bilik kanan (ventrikel dekster) keluar melalui arteri pulmonalis menuju ke paru-paru, terjadi pertukaran O2 dan CO2. Dari paru-paru darah kembali melalui vena pulmonalis menuju ke bilik kiri (ventrikel sinister). Peredaran darah besar adalah peredaran darah dari jantung (ventrikel kiri) beredar ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung (serambi kanan). Secara ringkas peredarannya sebagai berikut: darah dari ventrikel kiri masuk ke aorta dan ke arteri selanjutnya ke kapiler di seluruh tubuh. Dari kapiler seluruh tubuh ke venula dilanjutkan ke vena dan vena cava dan akhirnya masuk ke jantung lagi pada bagian serambi kanan (atrium dekster).




 
 


Materi 4
Gangguan Sistem Peredaran Darah pada Manusia


1.      Hemofili

merupakan suatu penyakit yang mengakibatkan darah tidak membeku secara genetis. Hemofili ini merupakan penyakit menurun.

2.      Anemia

merupakan penyakit kekurangan darah yang dapat terjadi karena infeksi kuman misalnya apabila terkena cacing tambang, atau dapat juga karena berkurangnya kadar Hb dalam darah.

3.      Leukimia (kanker darah)

merupakan penyakit di mana pertambahan sel darah putih secara tidak terkendali (abnormal) sekitar 500.000/mm3 darah. Hal ini akan sangat merugikan si penderita karena sifat sel darah putih adalah memakan kuman penyakit, karena tidak ada kuman penyakit maka akan memakan sel darah merah yang ada.

4.      Varises

merupakan penyakit pelebaran pembuluh darah, biasanya di tangan/kaki. Penyakit ini biasanya dialami para wanita setelah melahirkan. Kemungkinan besar disebabkan oleh beban si ibu selama hamil dan masih aktif bekerja, apalagi sering menggunakan sepatu berhak tinggi. Tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi pada pria pekerja berat misalnya kuli bangunan atau kuli pasar yang biasa mengangkat beban berat dan kaki sebagai tumpuannya.

5.      Haemoroid (ambein)

merupakan penyakit yang hamper sama dengan varises, tetapi terjadi di bagian dubur. Biasanya dialami oleh orang yang sering duduk dalam posisi yang sama dan dalam waktu yang lama. Gejala awal mula-mula apabila Buang Air Besar (BAB) terasa sakit, panas dan keluar darah menetes. Apabila tidak diobati kadang-kadang pada waktu duduk darah akan keluar sendiri dan membasahi celana, dan apabila sudah parah maka spinkter dalam akan keluar karena telah banyak pembuluh darah yang pecah. Apabila sampai hal ini terjadi maka harus segera dioperasi.

6.      Koronariasis

merupakan penyakit di mana terjadi penyempitan nadi tajuk jantung (jantung koroner).

7.      Hipertensi

merupakan penyakit di mana terjadi tekanan darah tinggi. Tekanan darah penderita hipertensi ini melebihi 200 mm Hg, sehingga akan berakibat pusing dan apabila mengalami jatuh dapat mengakibatkan terjadinya pecahnya pembuluh darah atau penyumbatan pembuluh darah (stroke).

8.      Hipotensi

merupakan kebalikan dari hipertensi yaitu orang yang memiliki darah kurang dari 100 mm Hg atau sering disebut dengan penyakit tekanan darah rendah. Biasanya penderita akan cepat merasa lelah dan kadang-kadang sering kesemutan di anggota gerak misalnya pada kaki dan tangan.

9.      Thalasemia

yaitu penyakit kelainan darah turunan yang ditandai oleh adanya sel darah merah yang abnormal

10. Arteriosklerosis

Pengerasan pembuluh nadi akibat penimbunan zat kapur

11. Arterosklerosis

Pengerasan pembuluh darah nadi akibat penimbunan lemak

12. Embolus

Tersumbatnya pembuluh darah karena benda-benda asing yang tersangkut di pembuluh darah

13. Trombosis

Tersumbatnya pembuluh darah oleh bekuan komponen-komponen darah.



Selengkapnya silakan download Media Pembelajaran Powerpint Interaktif Sistem Peredaran Darah pada link dibawah ini
 http://www.4shared.com/rar/xdpLrOXVce/Upload-Media_Pembelajaran_Powe.html
PASTIKAN FILE YANG SUDAH ANDA DOWNLOAD DARI LINK DI ATAS (DALAM BENTUK RAR) DIEKSTRAK TERLEBIH DAHULU UNTUK DAPAT MEMAINKAN POWERPOINT INTERAKTIF SISTEM PEREDARAN DARAH !!!!

 Daftar Pustaka

Omegawati, Wigata, dkk. Detik-detik Biologi 2014/2015. 2015. Klaten: Intan Pariwara.



Price Silvia A, dkk.1995. Patofisiologi Klinis Proses – proses Penyakit. Jakarta: EGC.edisi 4.
 


Purnomo, dkk. 2009. Biologi Kelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
 


Rahardian, Renan. 2014. Top Pocket No 1 Biologi SMA. Jakarta: Wahyu Media.



Raven PH & Johnson GB. 2005. Biology, 2nded. Toronto :College Publishing.



Susilowarno, Gunawan, dkk. 2007. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: PT.  Grasindo.