Selamat Datang di Media Pembelajaran Biologi
Materi Sistem Peredaran Darah
Standar Kompetensi
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang terjadi serta implikasinya pada Saling temas.
Kompetensi Dasar
3.2 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah.
Indikator
1.Menyebutkan komponen darah, plasma dan sel-sel darah.
2.Mendeskripsikan fungsi darah. 3.Mendeskripsikan struktur jantung.
4.Mendeskripsikan fungsi dari struktur jantung.
5.Mendeskripsikan mekanisme peredaran darah.
6.Membedakan mekanisme peredaran darah besar dan peredaran darah kecil.
7.Mengenal berbagai kelainan/penyakit pada sistem peredaran darah.
8.Menjelaskan upaya menghindari / rehabilitasi kelainan / penyakit pada sistem peredaran
darah.
Materi 1
Darah
Setiap
saat, dalam tubuh manusia terjadi proses sirkulasi berbagai
macam zat yang dibutuhkan tubuh. Diperlukan media pengantar dan alat-alat yang turut berperan dalam sirkulasi untuk melakukan proses ini.
Media dan alat-alat ini bekerja bersama-sama membentuk suatu sistem yang dikenal dengan sistem sirkulasi darah. Media yang berperan
mengedarkan zat-zat penting ke seluruh tubuh ini adalah darah.
Darah
merupakan suspensi berwarna merah yang terdapat dalam pembuluh darah. Warna merah ini dapat berubah-ubah, kadang-kadang berwarna
merah tua dan kadang-kadang berwarna
merah muda. Hal ini tergantung pada kadar oksigen dan karbon dioksida yang terkandung di dalamnya. Dalam tubuh manusia mengalir sekitar 6
liter darah. Darah manusia terdiri dari dua komponen, yaitu sel-sel darah dan
plasma darah atau cairan darah.
Jantung
Jantung
terletak dalam rongga dada. Ukuran jantung sebesar genggaman tangan pemiliknya dengan berat sekitar 300 gram. Jantung dalam
sistem sirkulasi berfungsi
sebagai alat pemompa darah. Jantung
tersusun atas otot jantung (miokardium). Bagian jantung luar
dilapisi oleh selaput jantung (perikardium).
Perikardium terdiri dari 2 lapisan. Lapisan luar disebut lamina panistalis dan
lapisan dalam yang menempel
pada dinding jantung disebut lamina viseralis. Di antara kedua lapisan
tersebut terdapat ruangan kavum perikardii yang
berisi cairan perikardii.
Cairan ini berfungsi untuk
menahan gesekan. Bagian dalam jantung dilapisi Endokardium. Jantung mempunyai empat ruangan,
yaitu atrium sinister (serambi
kiri), atrium dexter (serambi kanan), ventrikel sinister (bilik kiri), dan ventrikel dexter (bilik kanan).
Antarsisi kiri
dan kanan jantung dipisahkan oleh septum (sekat)
yang berupa otot yang padat.
Atrium
merupakan ruangan jantung tempat masuknya darah dari pembuluh balik (vena). Antara atrium kiri dan ventrikel kiri terdapat
katup valvula bikuspidalis (katup berdaun dua). Katup ini
berfungsi mencegah darah dalam ventrikel
kiri agar tidak mengalir kembali ke atrium kiri saat jantung berkontraksi.
Ventrikel mempunyai otot
lebih tebal dari pada atrium, keadaan
ini disebabkan ventrikel berfungsi memompa darah keluar jantung. Antara atrium kanan dengan ventrikel kanan terdapat katup valvula
trikuspidalis (katup berdaun tiga). Katup ini berfungsi
mencegah darah dalam ventrikel kanan agar tidak mengalir kembali ke atrium saat jantung berkontraksi. Jantung terus-menerus
memompa darah ke seluruh bagian
tubuh. Jantung memompa darah dengan cara berkontraksi sehingga jantung dapat
mengembang dan mengempis.
Kontraksi
jantung ini menimbulkan denyutan yang
dapat dirasakan pada pembuluh nadi di beberapa tempat. Frekuensi
denyut nadi dapat diukur untuk mengetahui tingkat kesehatan jantung seseorang. Saat berkontraksi, atrium dan ventrikel mengembang dan menguncup secara
bergantian. Bila atrium mengembang, jantung
mengisap darah dari seluruh tubuh melalui pembuluh balik (vena kava superior
dan vena kava inferior). Darah yang diisap
ini masuk ke atrium kanan dan darah dari vena pulmonalis yang kaya oksigen masuk ke atrium kiri.
Bila
atrium menguncup maka ventrikel mengembang dan darah mengalir dari atrium ke ventrikel. Ventrikel merupakan bagian jantung yang
berfungsi memompa darah meninggalkan Jantung.
Saat
ventrikel menguncup dari ventrikel kiri,
darah yang kaya oksigen dipompa ke seluruh
bagian tubuh, sedangkan dari ventrikel
kanan darah yang kaya CO2. Di pompa ke paru-paru.
Setelah darah terpompa keluar,
otot ventrikel mengendur dan mengalami
relaksasi maksimum sehingga tekanan
jantung sangat rendah. Peristiwa ini disebut diastole.
Saat
darah masuk ke dalam ventrikel, rangsang
melalui berkas His terputus dalam waktu
kurang sepersepuluh detik. Keadaan ini
digunakan oleh otot jantung untuk beristirahat.
Setelah itu, otot ventrikel menguncup
dan darah dalam jumlah banyak dipompa
dari ventrikel ke pembuluh arteri pulmonalis
serta aorta, keadaan ini membuat tekanan
ruangan jantung menjadi maksimum. Peristiwa
ini disebut sistole.
Jadi,
sistole dan diastole merupakan tekanan darah karena jantung pada saat itu mengeluarkan dan memasukkan darah. Tekanan darah dapat diukur menggunakan tensimeter atau
spigmomanometer. Tekanan darah orang dewasa normal sekitar 120/80 mmHg (milimeter air
raksa). Nilai 120 menunjukkan
tekanan sistole, sedangkan 80 menunjukkan
tekanan diastole. Tekanan darah ini dapat digunakan sebagai indikasi
kondisi kesehatan seseorang.
Pembuluh
Darah
Selain
alat pemompa, darah juga memerlukan pembuluh untuk dapat beredar ke seluruh tubuh. Pembuluh ini berbentuk bulat, dengan
ukuran berbeda-beda, dan berdiameter
antara 0,01 mm hingga 10 mm. Ada
tiga macam pembuluh darah, yaitu arteri,
vena, dan kapiler.
Ketiga pembuluh darah tersebut selalu berhubungan satu dengan lainnya dan membentuk suatu sistem.
1)
Arteri
(Pembuluh Nadi)
Arteri merupakan
pembuluh darah yang membawa darah
keluar dari jantung. Arteri yang membawa darah dari bilik kiri menuju seluruh tubuh disebut aorta. Sementara itu, pembuluh
yang membawa darah dari bilik kanan
menuju paru-paru disebut arteri pulmonalis. Arteri mengandung darah
kaya oksigen, kecuali arteri pulmonalis
mengandung darah kaya karbon dioksida. Arteri bercabang-cabang membentuk cabang lebih kecil yang disebut arteriole.
Arteriole ini membentuk cabang-cabang
lebih kecil dan ujung-ujungnya berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh. Cabangcabang ini disebut kapiler.
2)
Vena
(Pembuluh Balik)
Vena merupakan
pembuluh yang membawa darah ke
jantung. Vena bercabang-cabang membentuk venula. Venula membentuk
cabang-cabang lebih kecil yang disebut
kapiler. Vena yang berhubungan langsung dengan jantung atau
paru-paru dikenal dengan vena kava. Vena mengandung banyak
darah kaya karbon dioksida,
kecuali vena pulmonalis mengandung banyak oksigen. Vena merupakan pembuluh berdinding
lebih tipis, kurang
elastis, dan lubang pembuluh lebih besar daripada arteri. Pembuluh ini mempunyai beberapa katup untuk mencegah agar darah
tidak berbalik arah.
3)
Kapiler
Kapiler merupakan pembuluh
darah berukuran kecil sebagai
perpanjangan arteri dan vena. Dinding sel pembuluh ini bersifat permeabel sehingga cairan tubuh dan zat-zat terlarut dapat
keluar masuk melalui dinding selnya.
Selain itu, juga terjadi pertukaran oksigen, karbon dioksida, zat-zat makanan,
serta hasil-hasil ekskresi dengan
jaringan yang ada di sekeliling kapiler. Beberapa pembuluh kapiler mempunyai lubang berukuran sempit sehingga
sel darah merah dapat rusak jika
melewatinya. Diameter pembuluh ini dapat berubah-ubah. Kapiler dapat menyempit
karena pengaruh temperatur lingkungan yang
rendah dan membesar bila ada
pengaruh temperatur lingkungan yang tinggi serta bahan kimia, seperti histamin. Meskipun ukuran arteriole dan kapiler lebih kecil dibandingkan dengan arteri dan vena,
tetapi jumlah volume
darah secara keseluruhan lebih besar di arteriole dan kapiler. Volume darah di dalam kapiler 800 kali volume darah di dalam
arteri dan vena.
Materi 3
Perbedaan Peredaran Darah Kecil dan
Peredaran Darah Besar
Peredaran darah pada manusia secara keseluruhan dapat dibedakan menjadi
peredaran darah kecil dan peredaran darah besar. Peredaran daah kecil adalah
peredaran darah dari jantung ke paru-paru kembali ke jantung. Secara ringkas
peredaran darah kecil adalah darah dari bilik kanan (ventrikel dekster) keluar
melalui arteri pulmonalis menuju ke paru-paru, terjadi pertukaran O2 dan CO2.
Dari paru-paru darah kembali melalui vena pulmonalis menuju ke bilik kiri
(ventrikel sinister). Peredaran darah besar adalah peredaran darah dari jantung
(ventrikel kiri) beredar ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung (serambi
kanan). Secara ringkas peredarannya sebagai berikut: darah dari ventrikel kiri
masuk ke aorta dan ke arteri selanjutnya ke kapiler di seluruh tubuh. Dari
kapiler seluruh tubuh ke venula dilanjutkan ke vena dan vena cava dan akhirnya
masuk ke jantung lagi pada bagian serambi kanan (atrium dekster).
Materi 4
Gangguan Sistem Peredaran Darah pada
Manusia
1. Hemofili
merupakan suatu penyakit yang
mengakibatkan darah tidak membeku secara genetis. Hemofili ini merupakan
penyakit menurun.
2. Anemia
merupakan penyakit kekurangan darah yang
dapat terjadi karena infeksi kuman misalnya apabila terkena cacing tambang,
atau dapat juga karena berkurangnya kadar Hb dalam darah.
3. Leukimia (kanker darah)
merupakan penyakit di mana pertambahan sel
darah putih secara tidak terkendali (abnormal) sekitar 500.000/mm3 darah. Hal
ini akan sangat merugikan si penderita karena sifat sel darah putih adalah
memakan kuman penyakit, karena tidak ada kuman penyakit maka akan memakan sel
darah merah yang ada.
4. Varises
merupakan penyakit pelebaran pembuluh
darah, biasanya di tangan/kaki. Penyakit ini biasanya dialami para wanita
setelah melahirkan. Kemungkinan besar disebabkan oleh beban si ibu selama hamil
dan masih aktif bekerja, apalagi sering menggunakan sepatu berhak tinggi.
Tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi pada pria pekerja berat misalnya kuli
bangunan atau kuli pasar yang biasa mengangkat beban berat dan kaki sebagai
tumpuannya.
5. Haemoroid (ambein)
merupakan penyakit yang hamper sama dengan
varises, tetapi terjadi di bagian dubur. Biasanya dialami oleh orang yang
sering duduk dalam posisi yang sama dan dalam waktu yang lama. Gejala awal
mula-mula apabila Buang Air Besar (BAB) terasa sakit, panas dan keluar darah
menetes. Apabila tidak diobati kadang-kadang pada waktu duduk darah akan keluar
sendiri dan membasahi celana, dan apabila sudah parah maka spinkter dalam akan
keluar karena telah banyak pembuluh darah yang pecah. Apabila sampai hal ini
terjadi maka harus segera dioperasi.
6. Koronariasis
merupakan penyakit di mana terjadi
penyempitan nadi tajuk jantung (jantung koroner).
7. Hipertensi
merupakan penyakit di mana terjadi tekanan
darah tinggi. Tekanan darah penderita hipertensi ini melebihi 200 mm Hg,
sehingga akan berakibat pusing dan apabila mengalami jatuh dapat mengakibatkan
terjadinya pecahnya pembuluh darah atau penyumbatan pembuluh darah (stroke).
8. Hipotensi
merupakan kebalikan dari hipertensi yaitu
orang yang memiliki darah kurang dari 100 mm Hg atau sering disebut dengan
penyakit tekanan darah rendah. Biasanya penderita akan cepat merasa lelah dan
kadang-kadang sering kesemutan di anggota gerak misalnya pada kaki dan tangan.
9. Thalasemia
yaitu penyakit kelainan darah turunan yang
ditandai oleh adanya sel darah merah yang abnormal
10. Arteriosklerosis
Pengerasan pembuluh nadi akibat penimbunan
zat kapur
11. Arterosklerosis
Pengerasan pembuluh darah nadi akibat
penimbunan lemak
12. Embolus
Tersumbatnya pembuluh darah karena
benda-benda asing yang tersangkut di pembuluh darah
13. Trombosis
Tersumbatnya pembuluh darah oleh bekuan
komponen-komponen darah.
Selengkapnya silakan download Media Pembelajaran Powerpint Interaktif Sistem Peredaran Darah pada link dibawah ini
http://www.4shared.com/rar/xdpLrOXVce/Upload-Media_Pembelajaran_Powe.html
PASTIKAN FILE YANG SUDAH ANDA DOWNLOAD DARI LINK DI ATAS (DALAM BENTUK RAR) DIEKSTRAK TERLEBIH DAHULU UNTUK DAPAT MEMAINKAN POWERPOINT INTERAKTIF SISTEM PEREDARAN DARAH !!!!
PASTIKAN FILE YANG SUDAH ANDA DOWNLOAD DARI LINK DI ATAS (DALAM BENTUK RAR) DIEKSTRAK TERLEBIH DAHULU UNTUK DAPAT MEMAINKAN POWERPOINT INTERAKTIF SISTEM PEREDARAN DARAH !!!!
Daftar Pustaka
Omegawati, Wigata, dkk. Detik-detik Biologi 2014/2015.
2015. Klaten: Intan Pariwara.
Price Silvia A, dkk.1995. Patofisiologi Klinis Proses – proses
Penyakit. Jakarta: EGC.edisi 4.
Purnomo, dkk. 2009. Biologi Kelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Rahardian, Renan. 2014. Top Pocket No 1 Biologi SMA. Jakarta: Wahyu Media.
Raven PH & Johnson GB. 2005. Biology, 2nded. Toronto
:College Publishing.
Susilowarno, Gunawan, dkk. 2007. Biologi
untuk SMA/ MA Kelas XI.
Jakarta: PT. Grasindo.